ETIKA BISNIS

 BISNIS DAN ETIKA BISNIS



source: stekom.ac.id

BISNIS

    Bisnis adalah kegiatan memperjualbelikan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh laba. Bisnis dapat dilakukan oleh individu atau badan usaha. Bisnis juga melibatkan pengelolaan uang atau modal. Jenis-jenis bisnis pun beragam, mulai dari bisnis jasa, agraris, ekstraktif, industri, perdagangan, pariwisata, dan lain-lain. Bisnis memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat dan ekonomi kita, seperti menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus memperhatikan etika bisnis yang bertujuan untuk mempromosikan praktik-praktik yang adil, jujur, dan bertanggung jawab, serta menjaga integritas dan reputasi bisnis.

ETIKA BISNIS

    Etika bisnis adalah seperangkat nilai moral dan perilaku yang berlaku di dunia bisnis, baik tertulis ataupun tidak. Etika bisnis bertujuan untuk mempromosikan praktik-praktik yang adil, jujur, dan bertanggung jawab, serta menjaga integritas dan reputasi bisnis. Etika bisnis sangat penting dalam menjalankan bisnis karena dapat membentuk suatu nilai, norma, dan perilaku karyawan serta pimpinan untuk menciptakan suasana hubungan yang adil dan sehat baik itu dengan sesama rekan kerja maupun konsumen. Berikut adalah beberapa manfaat etika bisnis yang perlu diperhatikan:

- Membantu membentuk sikap saling percaya
- Menciptakan rasa kenyamanan dalam berbisnis
- Menjaga kenyamanan dalam berbisnis
- Memiliki citra yang baik
- Mendorong adanya sikap untuk bertanggung jawab dalam menjalankan bisnis
- Terjalin hubungan yang baik antar karyawan dalam perusahaan

    Untuk menerapkan etika bisnis yang baik, perusahaan harus memperhatikan beberapa prinsip-prinsip yang digunakan sebagai etika dalam berbisnis, seperti integritas, kejujuran, tanggung jawab, dan lain-lain. Dalam menjalankan suatu bisnis, perusahaan harus siap menerima risiko yang akan terjadi dan menghadapinya dengan baik. Hal tersebut bisa diatasi dengan sehat jika perusahaan tersebut memiliki kesadaran etika bisnis serta tanggung jawab yang baik saat akan menjalankan suatu bisnis, sehingga hal ini bisa membuat bisnis tersebut mampu bersaing di tengah persaingan yang ketat.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS



source: glints

Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip etika bisnis yang perlu diperhatikan:

  1. Kejujuran: Prinsip ini menjadi dasar penting yang perlu dipatuhi seluruh perusahaan, baik modern maupun konvensional. Kejujuran di sini tak hanya berkaitan dengan harga yang ditawarkan, tetapi mencakup seluruh kegiatan operasional bisnis. Dengan dijunjungnya kejujuran, maka konsumen pun akan semakin loyal dan percaya pada perusahaan.
  2. Loyalitas: Prinsip loyalitas berarti Anda harus memiliki komitmen yang kuat untuk menjalankan bisnis secara menyeluruh. Bisnis Anda harus dikelola secara serius, profesional, dan memiliki target tertentu yang akan dicapai. Termasuk ketika bisnis Anda akan menjalankan project tertentu yang sudah disepakati, semua pihak yang terlibat harus loyal terhadap project tersebut sampai berhasil.
  3. Keadilan: Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk bersikap adil terhadap semua pihak, dengan tidak membeda-bedakan dari segala aspek, seperti aspek ekonomi, hukum, maupun yang lainnya.
  4. Saling menguntungkan: Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan semua pihak.
  5. Integritas moral: Prinsip integritas moral merupakan prinsip yang tidak merugikan orang lain dan menjunjung tinggi nilai moral. Hal ini pun akan berdampak pada kelancaran proses operasional bisnis.
  6. Berintegritas: Prinsip ini menuntut agar perusahaan harus berintegritas dalam menjalankan bisnis, baik dalam hal keuangan, operasional, maupun dalam hal lainnya.
  7. Taat hukum: Prinsip ini menuntut agar perusahaan harus taat pada hukum yang berlaku di negara tersebut.
  8. Akuntabilitas: Prinsip ini menuntut agar perusahaan harus bertanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukan dalam menjalankan bisnis.
  9. Berkomitmen terhadap kesempurnaan: Prinsip ini menuntut agar perusahaan harus berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.

MASALAH ETIKA BISNIS




    Masalah etika dalam bisnis adalah sebuah masalah, situasi, dan peluang yang dapat diidentifikasi yang mengharuskan seseorang untuk melakukan tindakan yang dapat dievaluasi sebagai tindakan yang benar atau salah, etis atau tidak etis. Dalam bisnis, pilihan seperti itu sering mempertimbangkan "keuntungan materi". Beberapa masalah etika dalam bisnis yang sering terjadi antara lain:
  1. Penipuan: Bisnis yang melakukan penipuan dengan memberikan informasi yang salah atau menyesatkan kepada konsumen atau investor.
  2. Diskriminasi: Bisnis yang melakukan diskriminasi terhadap karyawan atau konsumen berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, atau orientasi seksual.
  3. Pelanggaran hak asasi manusia: Bisnis yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia dalam operasionalnya, seperti mempekerjakan anak-anak atau memanfaatkan tenaga kerja paksa.
  4. Korupsi: Bisnis yang melakukan korupsi dalam bentuk memberikan suap atau hadiah kepada pejabat pemerintah untuk memperoleh keuntungan.
  5. Penggunaan bahan-bahan berbahaya: Bisnis yang menggunakan bahan-bahan berbahaya dalam produksinya tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
  6. Pelanggaran hak kekayaan intelektual: Bisnis yang melakukan pelanggaran hak kekayaan intelektual dengan meniru atau menjiplak produk atau merek dagang milik orang lain.
    Dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus memperhatikan etika bisnis yang bertujuan untuk mempromosikan praktik-praktik yang adil, jujur, dan bertanggung jawab, serta menjaga integritas dan reputasi bisnis. Perusahaan harus memperhatikan prinsip-prinsip etika bisnis seperti kejujuran, loyalitas, keadilan, saling menguntungkan, integritas moral, taat hukum, akuntabilitas, berkomitmen terhadap kesempurnaan, dan loyalitas. Dengan memperhatikan etika bisnis, perusahaan dapat menghindari masalah etika dalam bisnis dan menciptakan hubungan yang baik dengan karyawan dan konsumen.

BELAJAR DARI KASUS WALMART



source: Bitlabs


    Dalam kasus Wal-Mart, terdapat masalah etika dalam bisnis yang terjadi, yaitu:
  • Peniruan produk: Wal-Mart menjual produk sandal yang sangat mirip dengan brand sandal populer "Teva" yang mengakibatkan penjualan sandal Teva mengalami penurunan dari US $69 juta menjadi US $42 juta.
  • Pelanggaran hak kekayaan intelektual: Wal-Mart melakukan pelanggaran hak kekayaan intelektual dengan meniru produk sandal Teva.
    Isu etika ini dibawa ke pengadilan oleh eksekutif Teva, dan Teva memenangkan hukum tersebut dan Wal-Mart setuju untuk berhenti menjual sandal tersebut. Dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus memperhatikan etika bisnis yang bertujuan untuk mempromosikan praktik-praktik yang adil, jujur, dan bertanggung jawab, serta menjaga integritas dan reputasi bisnis. Perusahaan harus memperhatikan prinsip-prinsip etika bisnis seperti kejujuran, loyalitas, keadilan, saling menguntungkan, integritas moral, taat hukum, akuntabilitas, berkomitmen terhadap kesempurnaan, dan loyalitas. Dengan memperhatikan etika bisnis, perusahaan dapat menghindari masalah etika dalam bisnis dan menciptakan hubungan yang baik dengan karyawan dan konsumen.

E-COMMERCE


source: SAP Express

    E-commerce atau perdagangan elektronik adalah kegiatan jual beli barang dan jasa melalui internet. E-commerce melibatkan pertukaran data atau uang untuk memproses transaksi dan merupakan bagian dari industri yang lebih besar yang dikenal sebagai bisnis elektronik (e-business), yang melibatkan semua proses yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan secara online. Transaksi e-commerce meliputi pembelian produk atau jasa, dan ada empat jenis utama e-commerce: bisnis-ke-konsumen (B2C), bisnis-ke-bisnis (B2B), konsumen-ke-konsumen (C2C), dan konsumen-ke-bisnis (C2B).
    E-commerce memiliki beberapa keuntungan, termasuk ketersediaannya sepanjang waktu, kecepatan akses, ketersediaan barang dan jasa yang luas, aksesibilitas yang mudah, dan jangkauan internasional. Namun, e-commerce juga menimbulkan tantangan, seperti kebutuhan akan pemrosesan pembayaran yang aman dan kebutuhan untuk me
mpertahankan kepercayaan pelanggan. Untuk berhasil dalam e-commerce, bisnis harus memiliki kehadiran online yang kuat, situs web yang mudah digunakan, dan platform e-commerce yang dapat diandalkan.

ETIKA DALAM E-COMMERCE

  


 
Dalam e-commerce, terdapat beberapa etika yang harus diperhatikan oleh perusahaan, antara lain:
  1. Perlindungan konsumen: Perusahaan harus memastikan bahwa konsumen dilindungi dari penipuan dan praktik bisnis yang tidak etis.
  2. Keamanan data: Perusahaan harus memastikan bahwa data konsumen yang disimpan di situs webnya aman dan terlindungi dari akses yang tidak sah.
  3. Kepatuhan hukum: Perusahaan harus mematuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku dalam e-commerce, seperti peraturan tentang privasi dan perlindungan konsumen.
  4. Kualitas produk: Perusahaan harus memastikan bahwa produk yang dijual melalui e-commerce memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan deskripsi yang diberikan.
  5. Transparansi: Perusahaan harus memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang produk dan layanan yang ditawarkan, termasuk harga, biaya pengiriman, dan kebijakan pengembalian.
  6. Keamanan transaksi: Perusahaan harus memastikan bahwa transaksi yang dilakukan melalui situs webnya aman dan terlindungi dari penipuan.
  7. Kepedulian lingkungan: Perusahaan harus mempertimbangkan dampak lingkungan dari operasional e-commerce mereka dan berusaha untuk mengurangi dampak negatifnya.
    Peraturan Menteri Perdagangan RI tentang e-Commerce kemudian dimuat dalam UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Peraturan ini mencakup beberapa aspek penting dalam e-commerce, seperti perlindungan konsumen, keamanan data, dan kepatuhan hukum. Dalam menjalankan e-commerce, perusahaan harus memperhatikan etika bisnis yang bertujuan untuk mempromosikan praktik-praktik yang adil, jujur, dan bertanggung jawab, serta menjaga integritas dan reputasi bisnis.

MASALAH DALAM E-COMMERCE

    Dalam e-commerce, terdapat beberapa masalah yang sering terjadi, antara lain:
  1. Web spoofing: Web spoofing adalah praktik penipuan di mana penjahat menciptakan situs web palsu yang meniru situs web yang sah untuk mencuri informasi pribadi atau keuangan dari pengguna.
  2. Cyber squatting: Cyber squatting adalah praktik kriminal yang melibatkan pendaftaran nama domain dengan tujuan melakukan kejahatan berbasis internet.
  3. Privacy invasion: Privacy invasion adalah praktik yang melibatkan pengumpulan informasi pribadi dari pengguna tanpa izin atau pengetahuan mereka.
  4. Online piracy: Online piracy adalah praktik yang melibatkan penggunaan atau distribusi konten digital yang dilindungi hak cipta tanpa izin dari pemilik hak cipta.
  5. Email spamming: Email spamming adalah praktik yang melibatkan pengiriman email yang tidak diinginkan atau tidak diminta kepada pengguna.
    Untuk mengatasi masalah-masalah ini, perusahaan harus memperhatikan etika bisnis yang bertujuan untuk mempromosikan praktik-praktik yang adil, jujur, dan bertanggung jawab, serta menjaga integritas dan reputasi bisnis. Perusahaan juga harus memastikan bahwa situs web mereka aman dan terlindungi dari serangan cyber, dan harus mematuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku dalam e-commerce.

Sekian dari rangkuman dari pertemuan mata kuliah etika profesi kemarin di Kampus saya. Terima Kasih.....

Komentar

Postingan Populer